HARI ANTI KORUPSI SEDUNIA

 

poster hari antikorupsi sedunia

Korupsi. . .
Aduh, korupsi lagi, korupsi lagi sepertinya kata itu sudah tidak asing lagi ya ditelinga kita orang Indonesia. Eits sahabat PMK tahu nggak kalau hari ini hari apa? Yak… karena dari tadi kita sudah bilang korupsi diawal, benar banget nih kalau tanggal 9 Desember 2016 ini diperingati sebagai Hari Anti Korupsi Sedunia. Tolong dicermati banget ya! Hari ANTI Korupsi Sedunia yang artinya kita tidak boleh mentolerir sedikit pun aksi korupsi, sekecil apapun jumlah uangnya, namanya korupsi tetap aja korupsi. Kalau kata pepatah sih “sedikit demi sedikit maka akan menjadi bukit”. Sama halnya dengan korupsi ini, bagaikan virus kalau kita biarkan saja maka virus itu akan semakin menjalar dan bahkan menyebar ke orang lain.
Peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia dirayakan tiap tahun sejak PBB mengeluarkan Konvensi Anti Korupsi pada 31 Oktober 2003. Tujuan peringatan Hari Anti Korupsi sama dengan maksud dikeluarkannya konvensi ini yakni untuk mempromosikan strategi pemberantasan korupsi yang lebih efisien dan efektif, memfasilitasi kerjasama internasional dan bantuan teknis dalam pencegahan dan pemberantasan korupsi, serta meningkatkan integritas, akuntabilitas dan manajemen urusan publik yang baik. Nah sahabat PMK, lalu apa sih yang harus kita lakukan sebagai orang Kristen untuk menyingkapi kegiatan korupsi yang menggiurkan?
Masih ingat dengan kisah Ananias dan Safira (Kisah Para Rasul 5:1-11). Kisah tersebut dengan jelas menceritakan bahwa Ananias dan Safira berbuat tidak jujur karena ingin mengambil keuntungan yang bukan haknya dan melebihi porsi yang seharusnya, dengan kata lain berbuat kecurangan berupa korupsi. Dalam ayat tersebut dijelaskan bahwa perbuatan Ananias dan Safira bukan mendustai manusia tetapi mendustai Allah dan akhirnya menghasilkan maut bagi Ananias dan Safira seperti yang tertulis dalam Roma 6:23 yaitu “Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.” Selain itu, dalam Firman Tuhan juga dikatakan bahwa “Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak, Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat ” (Matius 5:37). Ayat ini berhubungan dengan dusta dan biasanya korupsi selalu disertai dengan dusta karena pasti ada hal yang disembunyikan sebab mengambil sesuatu atau lebih yang bukan porsi hak kepemilikannya.
Korupsi adalah dampak ingin hidup melimpah namun menekankan hasil daripada proses yang benar dan berkenan kepada Tuhan. Diwarnai ketidaktaat terhadap Firman Tuhan sebab tidak setiap yang taat kepada TUHAN pasti hidupnya berlimpahan secara materi, karena itu adalah kasih karunia Allah menurut hikmat dan kerelaan dan kedaulatan-Nya. Pdt. Em. Budhiadi Henoch – GKI Taman Cibunut Bandung menyatakan terhadap hasrat kita untuk hidup berkelimpahan, diperlukan beberapa kiat sebagai berikut:
1. Kita harus sadar bahwa sumber hidup berkelimpahan ada pada Tuhan. Ajukan permohonan kepada-Nya agar kita dapat memperolehnya dalam kehidupan kita, baik sebagai pribadi, jemaat, masyarakat, maupun bangsa.
2. Sekiranya hidup berkelimpahan itu telah dikaruniakan Tuhan kepada kita, jaga dan rawatlah agar keadaan hidup semacam ini berlangsung lestari, sehingga kita dapat menikmatinya dalam waktu yang lama, sampai pada generasi anak cucu dan keturunan kita berikutnya.
3. Hendaknya kita tidak memonopoli hidup berkelimpahan itu bagi diri kita sendiri, sebaliknya, bermurah hatilah untuk berbagi dengan orang-orang lain, khususnya mereka yang menderita karena kemiskinan dalam semangat kesetiakawanan sosial nasional.
4. Kendati konotasi hidup berkelimpahan itu terkesan bersifat material, kita mengetahui bahwa hidup berkelimpahan juga mencakup aspek moral, mental, dan spiritual kita.
5. Bersyukurlah kepada Tuhan jika kita dapat menikmati hidup berkelimpahan dalam semua aspek kehidupannya. Ada sejumlah agenda yang dapat kita hayati dalam kehidupan ini, mengingat kesemuanya itu dikehendaki Tuhan untuk kita kembangkan dalam semangat pelayanan dan pengabdian kita kepada Tuhan dan sesama.
Korupsi dan pengelapan adalah perusak perjalanan kerohanian Kristen sehingga dapat mengakibatkan kehilangan janji Tuhan, yakni Kerajaan Sorga yang kekal seperti terjadi pada: Iman Eli ( 1 Samuel 2:12-17), Raja Saul ( 1 Samuel 15), Yudas Iskariot (Yohanes 12:4-8), Ananias dan Safira ( Kisah 5:1-11). Hanya dengan mata yang tertuju kepada TUHAN dan dengan mengasihi-Nya maka kita dapat raih sesuatu yang lebih baik. Akhir kata, Rasul Yohanes memberikan amar kepada kita dalam 1 Yohanes 2:15-16, yaitu :
• 2:15 Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu.
• 2:16 Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia.
• 2:17 Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya
Mengasihi Tuhan melebihi segala yang ada di dunia dan melakukan kehendak Allah maka kita akan raih kebahagiaan yang tidak dapat diraih dengan uang, hidup kekal bersama-Nya yang telah mengirimkan Yesus sebagai Juruselamat. Melalui Dia maka kita mendapatkan kasih karunia hidup kekal, asalkan mata tertuju kepada Yesus, hidup percaya bahwa DIA sanggup melakukan segala sesuatu yang melampaui apa yang dapat dilakukan oleh uang dan Dia melalui Roh-Nya sanggup memberikan sukacita dalam segala keadaan.
-Blurryface-

Advertisement

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s