Shalom PMKers..
Selamat memperingati hari Bela Negara! Namun, apakah sebenarnya arti dari bela negara? Menurut Wikipedia, bela negara adalah sebuah konsep yang disusun oleh perangkat perundangan dan petinggi suatu negara tentang patriotisme seseorang, suatu kelompok atau seluruh komponen dari suatu negara dalam kepentingan mempertahankan eksistensi negara tersebut. Singkatnya, bela negara adalah wujud sikap patriotisme yang ditunjukkan oleh individu kepada negaranya. Menurut KBBI patriotisme sendiri memiliki arti: sikap seseorang yang bersedia mengorbankan segala-galanya untuk kejayaan dan kemakmuran tanah airnya. Namun, bagaimanakah pandangan kita sebagai anak Tuhan dalam menyikapi hal ini? Kita punya suatu patokan yang sangat jelas dalam Alkitab, tertulis dalam 1 Petrus 2:13 yang berbunyi demikian: “Tunduklah, karena Allah, kepada semua lembaga manusia, baik kepada raja sebagai pemegang kekuasaan yang tertinggi”. Dari ayat ini kita semua tahu, bahwa Tuhan sendiri yang mewajibkan kita untuk tunduk kepada negara, kepada seluruh susunan lembaga manusia yang ada di dalamnya, serta kepada pemimpin tertinggi di negara ini, yaitu presiden.
Perintah Tuhan yang sudah sangat jelas ini kita maknai dengan bagaimana sikap dalam membela negara kita. Disaat sedang ada suatu permasalahaan yang melanda sistem pemerintahan, sebagai anak Tuhan kita harus dengan gigih mendoakannya, bukan malah ikut mencaci, mendemo, ataupun mencari-cari kesalahan pemerintah. Sebagai anak Tuhan, kita harus ikut di dalam sistem pemerintahan negara dan tidak bisa berada di luar sistem. Seperti ada dikatakan dalam Alkitab “Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang”. Kita tidak bisa seperti orang kebanyakan, karena itu kita harus memiliki mental yang jauh lebih baik ketimbang mereka yang hanya bisa menyalalahkan keadaan, mendorong keinginan kelompok mereka, haus akan kuasa, dan sebagainya.
Kita harus menjadi garam yang dalam kaitannya dengan bela negara adalah harus berdampak bagi kemajuan negara. Kita harus memiliki andil dari dalam sistem dan bukan hanya berdiri di luarnya. Sebab bila kita berada di luar sistem, memang ada kerinduan tetapi kita tidak berani memberikan usaha nyata dan akan sama seperti garam yang sudah tawar, yang tidak ada lagi gunanya dan akan dibuang ke jalanan serta diinjak-injak orang. Satu kata “percuma”, karena itu sekali lagi diingatkan bahwa kita harus tampil beda dengan dunia ini, sebab ada tertulis: “Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini” (Roma 12:2a). Setelah semua itu, timbul suatu pertanyaan, sudahkah kita membela negara sesuai dengan ajaran yang Tuhan berikan? Kiranya pertanyaan ini dapat kita renungkan dan jadikan motivasi untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
Semoga ulasan ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Tuhan Yesus memberkati.
-Blast-