Efesus 4 : 1-2 Sebab itu aku menasihatkan kamu, aku, orang yang dipenjarakan karena Tuhan, supaya hidupmu sebagai orang-orang yang telah di panggil berpadanan dengan panggilan itu. 2 Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam hal saling membantu.
Dari ayat di atas dijelaskan bagaimana Tuhan mau bahwa orang-orang yang telah di panggil berpadanan dengan panggilan itu. Panggilan yang mulia itu adalah menjadikan kita anak-anak-Nya sebagai penuai, Tuhan rindu agar kita semua memiliki sikap rendah hati dan berbelas kasih terhadap ladang tuaian. Menjadi seorang penuai yang lengkap dengan karakter Yesus.
Jadilah anak-anak Tuhan yang dipenuhi oleh kasih Kristus, agar melalui hidup kita banyak orang yang terberkati. Saat kita dipenuhi kasih Bapa, maka kita tidak dapat menahan-menahan diri untuk menyatakan kembali kasih Bapa yang besar atas jiwa-jiwa yang terhilang di luar sana. Orang yang meminta akan diberi, jika saat ini mungkin masih ada rasa ragu, kekhawatiran, datanglah pada Bapa dan mintalah roh yang berani. Belajar juga untuk mau membuka diri dengan semua orang tanpa membedakan latar belakang atau apapun itu, karena di dalam Tuhan kita adalah saudara.
Diayat ke dua dalam Efesus 4 terdapat kalimat seperti ini, tunjukkanlah kasihmu dalam hal saling membantu, saat ini milikilah kasih yang dinyatakan pada sesama kita, tolonglah sebagai keluarga di dalam Kristus. Memiliki karakter seperti Kristus memang bukanlah hal yang gampang, tetapi di dalam Firman Tuhan tertulis seperti ini kesanggupanku adalah pekerjaan Allah. Tuhan selalu berjanji untuk memberikan kekuatan, saat ini yang harus kita miliki adalah karakter yang mau untuk di bentuk dan di proses oleh Tuhan, taatlah Tuhan mau jadikan kita bejana-Nya yang sempurna.
Bahkan dalam hal bekerja di ladang tuaian, milikilah karakter yang rendah hati, lemah lembut, dan sabar. Dalam memberitakan kasih-Nya biarlah ada rupa Kristus di dalam hidup kita. Ingat untuk selalu menjaga sikap dimana pun kita berada, sadarilah kita memiliki identitas sebagai anak Tuhan, sebagai murid Kristus. Jangan hanya sekedar identitas tapi seharusnya menjadi jati diri.