Christmas Eve

20171224191616

Shalom PMKerss
Kita mengenal malam natal atau sering kita sebut Christmas Eve. Malam natal merupakan salah satu budaya dari Eropa yang selalu dilakukan menjelang natal. Malam natal di Eropa juga dilakukan secara berbeda sesuai dengan tradisi tiap negara.
1. Jerman
Pada Heiligabendatau malam Natal tanggal 24 Desember di rumah-rumah keluarga di Jerman terpasang pohon Natal yang sudah selesai dihiasi. Tradisi ini berasal dari abad ke-17. Jenis pohon yang biasa dipakai sebagai pohon Natal adalah pohon cemara. Karena pohon yang tetap tampak hijau juga di musim dingin ini menjadi lambang “kehidupan dan harapan“. Pesta Natal dirayakan di lingkungan keluarga. Pada Heiligabendatau malam Natal tanggal 24 Desember bagi yang mengunjungi misa atau kebaktian Natal di gereja. Bagi yang merayakan di rumah, dibacakan kisah-kisah Natal oleh anggota keluarga. Setelah itu berlangsung “Bescherung” atau saling memberikan hadiah Natal, yang dilanjutkan makan bersama.
2. Kroasia
Pada malam Natal di meja makan warga Kroasia yang biasa tersaji adalah ikan. Sementara makanan tradisional utama disajikan pada hari Natal, tanggal 25 Desember di Kroasia adalah sup dengan mie buatan sendiri, daging kalkun dengan panekuk atau kentang goreng, slada dan paprika. Selain itu kue dengan adonan tebal siap pakai yang diisi selai kacang dan johannisbrot.
3. Denmark
Di Denmark, Natal memiliki arti besar untuk anak-anak dan orang dewasa. Anak-anak berlarian di jalan dengan mengenakan topi sinterklas, perusahaan bir memproduksi bir Natal dan jadwal tram ditambah, karena banyaknya pesta Natal. Di sekolah-sekolah suasana Natal juga terasa, walaupun agak berbeda dari suasana Natal yang dikenal pada umumnya.
Banyak hal yang dapat membuat murid-murid sekolah di Denmark sering tertawa menjelang Natal. Karena setiap tahun di bulan Desember, para kurcaci alias orang kerdil beraksi di ruang-ruang kelas. Nisse, demikian istilah kurcaci ini dalam Bahasa Denmark.
Kepercayaan adanya kurcaci sudah menjadi tradisi lama di Denmark. Kurcaci ini konon tinggal di setiap rumah, dan bersembunyi di bawah atap loteng. Kegiatan yang paling mereka gemari adalah mengganggu para penghuni rumah. Seiring perjalanan waktu, dari kurcaci rumah yang tinggal di loteng berkembang menjadi kurcaci Natal.

Walau tiap tradisi berbeda dalam menyambut natal namun satu hal yang kita ketahui, bahwasannya setiap tar disitu berguna untuk memuji dan memuliakan Tuhan, seperti tertulis dalam Filipi 2:5 “Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dalam Kristus Yesus,”
Joke[r]

Advertisement

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s