1 tawarikh 16:23
Bernyanyilah bagi Tuhan, hai segenap bumi, kabarkanlah keselamatan yang dari padaNya dari hari ke hari
Ayat yang sederhana ini memiliki makna yang dalam, dimana sebagian orang Kristen hari ini sering hiraukan. “kabarkanlah keselamatan yang dari padaNya dari hari ke hari”. Bagaimana kita hari ini? Apakah kita mau menjadi orang-orang yang dipakai Tuhan untuk menjadi saksi-Nya atas karya keselamatan itu? Atau sekedar menjalani hidup hari lepas hari tanpa mengetahui apa tujuan dan maksud Tuhan dalam kehidupan kita?
Setiap murid-murid Kristus di pilih pada panggilan yang mulia itu, yaitu untuk menyelamatkan jiwa-jiwa yang terhilang di luar sana. Bersaksi dan membawa orang kepada-Nya adalah perintah yang berasal dari Tuhan Yesus sebelum Dia terangkat ke surga (Matius 28 : 19-20), ya perintah bukan pilihan. Tidak ada opsi untuk tidak melakukannya.
Orang-orang yang mau dipakailah, yang mau bersaksi atas kabar keselamatan itu yang akan meneruskannya di bumi ini, dari satu generasi ke generasi selanjutnya, yaitu lewat pemuridan. Tugas kita adalah memperdengarkan kabar keselamatan itu, karna bagaimana mereka dapat mendengar jika tidak ada yang memberitakan?
Coba kita lihat hidup Rasul Paulus, ia adalah salah satu tokoh alkitab di perjanjian baru yang hidupnya sangat diubahkan ketika dia mengalami petualangan secara pribadi dengan Tuhan. Ia telah melihat dengan matanya sendiri dan mendengar dengan telinganya sendiri, dia bersaksi atas apa yang ia alami, rohnya tidak sanggup hati untuk menahan bercerita bagaimana Tuhan begitu luar biasa bekerja dalam hidupnya. Rasul Paulus adalah salah satu orang yang melangkah memberitakan kabar keselamatan itu ke berbagai tempat, dia memberitakan injil dan menjadikan orang-orang itu murid Kristus. Ya dia punya “cinta yang gila kepada Tuhan”, dia relakan segalanya, lepaskan segalanya demi mengikut Yesus, demi menjadi saksi Tuhan ke tempat-tempat yang masih sunyi dengan injil. Mungkin banyak dari kita yang berkata itu terlalu berlebihan, tapi mari sekarang kita lihat bahwa Tuhan pun punya “cinta yang sangat gila pada kita”, sehingga Dia yang adalah Tuhan rela untuk datang ke bumi dan menjadi tebusan agar kita diselamatkan, ya cinta-Nya seserius itu.
Syukur kepada Allah, kita telah percaya pada-Nya, kita telah mengalami Dia, menerima-Nya dan memperoleh-Nya. Kita telah diselamatkan, lepas dari dosa dan menerima pengampunan. Lalu apa yang harus kita lakukan sekarang? Hari ini kita harus bersaksi, ceritakan kabar keselamatan itu. Banyak orang yang kehilang tujuan hidup, banyak orang yang merasa sendirian di dunia ini, ya banyak orang yang menantikan kabar baik itu. Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan (Roma 1 ; 16), maka beritakanlah itu kepada keluargamu, teman-temanmu, pada siapapun itu. Berikanlah teladan yang hidup bahwa kita adalah para pelaku firman (amen).