Sikap Menghakimi dan Menegur
1 kor.4:14
Menghakimi tentu berbeda dengan menegur. Yang pertama dilarang oleh Alkitab, yang kedua diperintahkan Alkitab. Disisi lain, saat kita menegur orang lain, itu muncul bukan dari hati yang mengasihi,dan ingin membangun sesama saudara tapi hati yang menghakimi dan merasa tersakiti dimana didalamnya terdapat motivasi yang tidak murni dihadapan Tuhan terhadap saudara kita. Itu sebabnya penting sekali kita mengerti beda menghakimi dan menegur. Menghakimi juga terkadang menjadi sifat buruk yang tidak kita sadari dalam hati kecil kita, seperti ketika melihat saudara kita yang bersalah, kita bersungut didalam hati. Ini menumpulkan hati nurani. Ini yang hampir secara otomatis kita lakukan dalam hitungan detik.
Ketahuilah, bahwa Allah itu kasih dan di dalam Yesus Kristus, Ia telah menjadi teladan yang baik bagi kita. Karena itu, marilah kita menciptakan suasana kasih yang murni kepada sesama yang berbuat salah dengan teguran-teguran kasih. Biarlah kata-kata kita tidak hambar dan semberono, melainkan kata-kata itu menyatakan kasih dan membangun mereka yang lemah dan berdosa, agar mereka data berbalik kepada Tuhan.. perkara menegur juga bukan masalah yang menegur sudah harus lebih baik dari yang ditegur atau belum, melainkan perkataan Kristus yang didalam kita, perkataan roh yang didalam.
Sebelum datang kepada orang untuk menegur hendaklah kita datang kepada Tuhan terlebih dahulu dan membawa orang tersebut didalam doa, mengikuti pimpinan Tuhan yang di dalam hati untuk menegur orang lain, jadi tidak sembarangan. Saat menegur pun perlu memperhatikan dan mengenal dengan tepat orang yang akan ditegur, kemudian mengajak orang tersebut bersama datang dan mengaku dosa dihadapan Tuhan lewat doa.