
“ DOA KEWAJIBAN atau KEBUTUHAN? ”
Lukas 11 : 1-13
Berdoa bukan lagi hal yang asing untuk didengar apalagi untuk orang-orang percaya. Setiap kita akan melakukan sesuatu, atau sedang dilanda masalah yang berat, atau sedang mengalami sukacita besar, kita datang kepada Tuhan lewat doa. Doa dipandang sebagai jalan keluar yang paling ampuh oleh orang-orang percaya dalam setiap pergumulan mereka. Bahkan ada yang berdoa tanpa henti siang dan malam sampai doanya terjawab. Tapi, pernahkah kita memikirkan mengapa kita perlu berdoa? Apakah harus atau wajib? Kepada siapa kita berdoa? Bagaimana berdoa yang benar?
Terkadang kita berdoa tanpa memikirkan bagaimana sebenarnya doa yang benar itu dan hanya sekedar merangkai kata-kata manis yang enak didengar tanpa tau esensi dari doa tersebut apa. Terlebih lagi, banyak diantara kita yang berdoa hanya pada waktu-waktu tertentu saja dan dalam keadaan hati tertentu saja. Ketika suasana hatinya sedang baik maka ia akan berdoa dan datang kepada Tuhan. Tapi sebaliknya disaat sedang terpuruk ia tidak pernah lagi berdoa, ini adalah doa yang berdasarkan mood dan sangat-sangat tidak benar jika kita masih melakukan hal seperti itu. Kita juga tidak perlu malu mengakui bahwa kita masih sering berdoa hanya karena demikianlah yang sudah dilatih dari rumah, sudah merupakan formalitas dan tradisi atau kebiasaan semata. Karena itu kita perlu mengetahui bagaimana doa yang benar itu.
Lalu, apakah doa itu kewajiban atau kebutuhan? Mengapa kita perlu berdoa, padahal toh Tuhan mengetahui segala sesuatu sebelum kita ucapkan? Kalau kita berpikir bahwa doa adalah suatu kewajiban atau keharusan, maka kita akan melakukan doa itu dalam keadaan terpaksa dan bukan dengan hati yang penuh sukarela. Dan kalau kita memandang bahwa doa adalah suatu keharusan maka mau tidak mau, suka tidak suka, kita harus berdoa. Kewajiban atau keharusan selalu diikuti dengan suatu paksaan dari suatu pihak. Kita perlu memahami konsep doa bahwa doa itu hukumnya adalah tidak wajib dan bukan sebuah keharusan. Tentu anda akan mulai bertanya-tanya bagaimana mungkin doa bukanlah hal yang wajib dilakukan orang kristen. Dalam kekristenan, doa adalah suatu hal yang tidak bisa tidak ada, artinya harus ada dan bukan dalam bentuk paksaan. Doa harus ada artinya bahwa doa sudah menjadi bagian dari kebutuhan kita yang penting dan tidak perlu diajari karena pada dasarnya semua orang kristen tahu berdoa. Sama seperti halnya jika kita ingin makan atau minum. Jika makan dan minum adalah suatu kewajiban atau keharusan maka bisa gawat. Karena kita harus makan padahal kita sedang tidak lapar, atau kita harus minum padahal kita sudah tidak haus lagi. Dan kita makan ataupun minum itu tidak perlu diajari lagi.
Doa sebagai kebutuhan berarti kita akan selalu melakukan nya dan jika tidak dilakukan maka kita akan mengalami “mati rohani”. Sama seperti makan dan minum tadi kalau tidak kita lakukan maka akan mengalami mati secara jasmani. Kalau kita sudah menganggap doa sebagai kebutuhan tentunya kita tidak akan pernah lupa untuk melakukannya, karena kita akan selalu butuh Tuhan disetiap waktu dan keadaan kita. Ketika kita sedang pusing dengan tugas-tugas perkuliahan, ketika santai, ketika sedang bersukacita, doa akan selalu ada dan kita ucapkan. Berdoa tidak harus dilakukan dengan tangan terlipat, mata tertutup,namun dengan kita mengucap syukur atas apa yang Tuhan sediakan dan berikan adalah bentuk kalau doa sudah menjadi kebutuhan kita.
Doa bukanlah sekedar rutinitas/perilaku kristiani semata, karena orang-orang diluar Kristen pun berdoa bahkan lebih “intens” dibandingkan kita biasanya. Namun bagi orang percaya, doa adalah kehidupan, dan sudah mendarah daging dalam setiap langkah serta perilaku kita, baik dalam hubungan pribadi dengan Tuhan, maupun dengan sesama kita sekalipun itu orang yang tidak kita kenal sekalipun. Berdoa tidak hanya untuk diri kita pribadi atau keluarga kita, orang lain juga perlu kita doakan, bahkan yang tidak kenal sekalipun. Contohnya saja adalah orang-orang diluar Tuhan yang masih belum menerima kristus sebagai Tuhan dan juru slamat, atau mendoakan para penginjil Firman Tuhan dimana pun mereka berada. Bahkan Alkitab juga mencatat bahwa kita juga berdoa untuk orang yang menganiaya kita sekalipun (Matius 5:44).
Kita perlu mengetahui bahwa doa bukanlah susunan kata-kata yang indah yang kemudian kita ucapkan supaya enak didengar teman-teman disekitar kita. Doa juga bukanlah mantra yang hanya sekedar diucapkan begitu saja lantas mujizat terjadi. Namun perlu menyeimbangkan antara apa yang kita ucapkan dengan apa yang ada didalamhati kita. Ketika kita berdoa dengan tidak sesuai isi hati kita maka kita sedang berbasa-basi serta menipu Tuhan dan diri sendiri. Sebagai orang percaya, sepantasnya kita berdoa dengn penuh sukacita, hati yang penuh kerelaan, serta dengan sepenuh hati hanya untuk kemuliaan Tuhan. ketika kita sudah mengerti bagaimana cara berdoa yang benar maka alkitab mencatat dalam Yak. 5:16b “Doa orang benar,bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.”
Yesus mengajarkan bahwa setiap doa yang kita naikkan pasti akan dijawab oleh Bapa asalkan dengan hati yang tulus. Yesus menggambarkan seperti seorang anak yang meminta kepadanya bapanya (Luk. 11:10-12). Permintaan seorang anak yang dikasihi tentu akan dipenuhi dan diberikan oleh bapanya. Apalagi kita sebagai anak-anak Bapa disorga tentu akan dijawab juga.
Di dalam Alkitab, kita banyak diajarkan mengenai bagaimana berdoa yang benar dan pentingnya doa dalam kehidupan kita sebagai pengikut Kristus. Di ayat bacaan kita hari ini ayat yang 10, dikatakan bahwa setiap orang yang meminta akan menerima, yang mencari akan mendapat dan yang mengetok pintu akan dibukakan. Yeremia ketika menghantarkan doanya juga bukan hanya sekedar mengungkapkan kata-kata bualan semata, namun benar-benar berasal dari hatinya ketika ia merasa tidak berdaya (baca Yer. 12:1; Yer. 15:10; Yer.15:18). Ayub, Daud dan Rasul-rasul perjanjian baru seperti Paulus,Yohanes, Petrus dan sebagainya mengajarkan kepada kita bahwa doa itu memiliki kuasa yang besar serta dijawab pada saat yang tepat oleh Tuhan.
Lalu anda bertanya, kenapa doa saya belum dijawab sampai saat ini? Matius 6:5 mengatakan bahwa kita tidak boleh berdoa seperti orang munafik yang menunjukkan bahwa mereka sedang berdoa. Tetapi kita berdoa harus ditempat yang tersembunyi dan tidak bertele-tele, sebab Tuhan dapat melihat dari tempat yang tersembunyi pula. Sehingga ada beberapa rahasia serta hal yang perlu diperhatikan dalam kita berdoa:
- Berdoalah dengan posisi hidup yang benar; sebelum kita berdoa, pastikan dahulu hidup kita apakah sudah benar dan berkenan sesuai kehendak Tuhan, jika belum jangan tunggu sampai kamu berkenan tetapi segera bertobat dan mohon ampun kepada Tuhan dalam doamu. Tuhan melihat hati yang sungguh-sungguh mau bertobat dan yakin bahwa doa akan terjawab.
- Berdoa dengan motivasi yang benar; seringkali kita berdoa kepada Tuhan ketika sedang butuh dan meminta sesuatu, sehingga doa kita cenderung memaksakan kehendak kita bukan dengan kehendaknya Tuhan. Memiliki motivasi yang benar dalam berdoa adalah rahasia dari dijawabnya doa-doa kita, yaitu bahwa kita ada semata-mata hanya karena kemurahan Tuhan dan bukan dengan kekuatan kita pribadi. Intinya adalah mengucap syukur.
- Berdoalah dengan permintaan yang benar; bagaimana kita mengetahui permintaan yang benar? Yaitu dengan perbanyak baca alkitab dan merenungkannya setiap saat, dengan demikian kita akan mengetahui apa yang Tuhan inginkan.
- Berdoa dengan waktu yang tepat; salah satu rahasia lain dari doa yang dijawab adalah dengan berdoa sesuai dengan waktunya Tuhan, yaitu setiap saat dan tanpa henti. Elia ketika berdoa kepada Tuhan untuk mendatangkan hujan adalah sebanyak 7 kali, artinya sempurna dan tanpa henti.
Jadi, ketika kita merasa bahwa doa kita belum dijawab oleh Tuhan, perhatikan dulu hidup kita, hati kita apakah sudah benar dan lurus dijalan-Nya Tuhan, serta jangan pernah berhenti untuk melakukannya sampai waktunya Tuhan tiba untuk menjawab doa-doamu. Cara Tuhan selalu ada 3 dalam menjawab doa umatnya. Pertama, ya; artinya Tuhan setuju dengan permintaan kita dan berkenan atas doa yang dinaikkan. Kedua, tunggu; artinya Tuhan sedang menguji kesetiaan kita kepada-Nya. Jangan berhenti meminta dan tetaplah berdoa (1 Tes. 5:17). Jawaban Tuhan yang ketiga adalah Tidak; artinya Tuhan sudah memiliki rencana lain yang lebih indah dan sesuai dengan yang kita butuhkan. Senantiasa bertekun dan waspadalah dalam berdoa sebab kita tidak tau akan hari esok. Jadikanlah doa itu sebagai kebutuhan utama dalam kehidupan kita, karena itulah jembatan penghubung antara kita dengan Tuhan. Jika kita berhenti berdoa, maka hubungan kita denganTuhan seketika terhenti pula.
“Berdoa bukan hanya dilakukan saat kamu mengalami sukacita yang luar biasa
namun teruslah berdoa bahkan saat kamu mengalami kekeringan rohani”.
Yuk, ubah pandangan doa kita dari kewajiban menjadi suatu kesukaan dan kebutuhan rohani.
J Selamat berintegritas dalam berdoa J
Like this:
Like Loading...