“Tuluskah Hatimu?”
1 Tesalonika 2 : 5-6
Pelayanan Paulus di Tesalonika
Pada ayat 5 dan 6 berbunyi : (5) karna kami tidak pernah bermulut manis hal itu kamu ketahui dan tidak pernah mempunyai maksud loba yang tersembunyi Allah adalah saksi. (6) juga tidak pernah kami mencari pujian dari manusia, baik dari kamu, maupun dari orang-orang lain, sekalipun kami dapat berbuat demikian sebagai rasul-rasul Kristus.
Hati yang tulus adalah hati yang bersih, jujur, lurus dan benar, penuh kesungguhan. Kitakah pemiliknya? Tuhan menuntut ketulusan hati, demikian kata pemazmur. Mengapa? Karena hati yang tulus adalah bagaikan rumah yang nyaman bagi kita. Di sana ada kasih, kehangatan, kedamaian, kegembiraan yang bisa dirasakan. Tuhan menuntut ketulusan hati karena Ia tidak menginginkan hati kita dikuasai dosa dan kejahatan. Mari kita merawat hati kita agar hati kita senantiasa terisi dengan ketulusan. Mari kita berjuang untuk memiliki hati yang tulus selama hidup kita
Dan dalam firman ini juga mengajar kita untuk seperti rasul Paulus dimana ia melayani tanpa ada maksud loba yang tersembunyi. Jadi, tuluskah hatimu? mari PMK kita harus setia dan tulus hati di dalam Tuhan untuk saling melayani, saling mengasihi sesama manusia, dengan tulus hati. Dan Paulus juga mengajar kita untuk tidak mencari pujian dari apa yang kita lakukan, mari kita lakukan segala sesuatu dengan tulus hati dan tidak mengharapkan imbalan. Dan pada 1 Tesalonika 2 : 12 yang terakhir Paulus meminta kita dengan sangat, supaya kamu hidup sesuai dengan kehendak Allah, yang memanggil kamu kedalam kerajaan Allah dan Kemuliaannya.