
Penulis : Putri
Apa yang Kamu tabur, itu yang Kamu Tuai
Shalom PMKers! Apa kabar ? Semoga dalam keadaan baik dan bahagia selalu yaa.
Kali ini, kita akan membahas terkait tabur- tuai.
Sebelumnya, kita cari tahu dulu apasih tabur ? tuai ?
Jadi, menurut KBBI, tabur/ta·bur/ 3 ki membagi-bagikan (uang, sedekah, dan sebagainya)
tuai/tu·ai/ n pisau pemotong (pengetam) bulir padi; ani-ani;:
menuai/me·nu·ai/ 3 ki menanggung akibat perbuatan sendiri;
Lalu, gimana sih maksud dari Apa yang kamu tabur, itu yang Kamu tuai ?
Ada peribahasa yang berbunyi “Apa yang ditabur itulah yang tuai”. Kita mungkin pernah
mendengar bahwa ada cerita tentang orang yang dulunya sangat kaya dan memiliki harta
berlimpah, akan tetapi seiring waktu berjalan orang tersebut tiba-tiba bangkrut secara mendadak,
hartanya habis dan memiliki banyak hutang. Dengan cerita ini, ada banyak persepsi akan muncul
di dalam pikiran kita, berarti orang tersebut tidak benar dalam mendapatkan kekayaannya. Orang
tersebut bisa kaya mendadak karena korupsi, membodohi orang lain atau memperoleh harta
dengan cara yang tidak dikehendaki Tuhan.
Selain itu, ada juga cerita tentang dua orang petani yang menabur benih jenis yang sama di
wilayah dan kondisi yang sama. Namun, ketika menuai hasil sawahnya, petani A menuai dengan
kualitas yang baik dan berlimpah. Sedangkan, petani B menuai dengan kualitas yang buruk dan
sedikit. Petani B merasa iri mengapa petani A bisa menghasilkan panen yang lebih baik
dibandingkan petani B. Padahal dibalik itu semua, Petani A dalam proses menabur benih
merawat sawahnya dengan baik dengan cara membuat alat pembasmi hama, memupuk sawah
supaya gabah lebih berkualitas, dan memantau perkembangan benih padinya dengan baik.
Sedangkan petani B, hanya merawat seadanya dan tidak melakukan seperti yang dilakukan oleh
petani A. Tetapi petani B seolah tidak terima dengan hasil yang dimiliki orang lain tanpa
membandingkan dengan apa yang dilakukanya selama masa menabur benih padi miliknya.
Ada banyak manusia saat ini tidak menyadari apa yang dilakukannya hari ini akan dituainya di
kemudian hari. Terkadang ketika dihadapkan dalam masalah, kita secara tidak sadar mengeluh
merasa dunia tidak adil bahkan menyalahkan Allah, tanpa kita sadari mungkin masalah yang kita
peroleh adalah tuaian apa yang kita tabur di masa lalu. Dalam Alkitab disampaikan bahwa “Apa
yang kamu tabur, itulah yang akan kamu tuai.” (Gal. 6:7). Selain itu, dalam 2 Korintus 9 : 6
dituliskan “Camkanlah ini: Orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit juga, dan orang
yang menabur banyak, akan menuai banyak juga.”.
“Orang yang menabur kecurangan akan menuai bencana, dan tongkat amarahnya akan habis
binasa. Orang yang baik hati akan diberkati, karena ia membagi rezekinya dengan si miskin
(Amsal 22:8-9). Ayat Alkitab ini menyadarkan kita supaya kita menabur hal yang baik, jika kita
ingin menuai yang baik pula. Namun, memang terkadang Berbuat hal baik saat ini sering
dicurigai oleh orang-orang tertentu sebagai alat untuk mendapatkan keuntungan pribadi. Dan
kenyataannya memang sangat banyak orang yang melakukan kebaikan hanya untuk
mendapatkan balasan budi baik. Tapi itu bukan menjadi penghalang untuk kita tetap berbuat
baik. Kita harus meneladani Allah, karena jika kita kaitkan dengan dosa kita, upah kita adalah
maut. Jika kita menanam dosa, maut lah yang akan kita tuai. Tetapi karena karunia Allah ialah
hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.”Dia mengambil tuaian kita dan
menggantikannya dengan berkatNya dengan tidak mengharapkan imbalan yang mungkin tidak
bisa kita balas dengan apapun.
Jadi mari berusaha menuai hal yang baik dari sekarang; hal itu akan menentukan apa yang akan
kita tuai di masa nanti.
Referensi:
Nababan, Suara B.M.2012. “Apa yang Ditabur, Itu Juga yang akan Dituai”,
https://nababan.wordpress.com/2012/09/30/apa-yang-ditabur-itu-juga-yang-akan-dituai/2
9 September 2021